Friday, November 29, 2013

elegi Sabtu pagi

Another Saturday. Well, what will we expect from Saturday? Partner? Companion? Having fun?

Sudah teramat banyak Sabtu yg aku lalui. Mau di dalam negeri, luar negeri, dalam kota, luar kota. Dalam kondisi senang, sedih, sepi, bosen, marah, kecewa, kangen. Baik dengan bersantai atau tenggelam dalam pekerjaan (semacam weekend reporting gitu lah), semuanya udah pernah. Komplit. Tapi Sabtu tetap masih datang dengan membawa sebuah momok yang -bukan menakutkan, tapi- membingungkan.

Bingung karena gatau harus ngapain. Well, sebenernya kerjaan aku banyak sih di hari sabtu. Pekerjaan rumah mostly. You know lah ya, "anak kost" thingy. Tapi setelah itu jadi bingung mau ngapain. Di saat kostan sepi karna yang lain juga pada pergi or pulang ke rumahnya masing-masing. Home alone banget.

Kadang suka pengen pergi, tapi bingung mau ke mana dan sama siapa. Ada temen di sini tapi dia gak terlalu suka hang out. Ada temen yg enak diajak jalan tapi jauh banget dari sini. Belum lagi bingung mau ke mana. Not all people love to explore new places, sayangnya. Kalo ke tempat yang itu-itu aja kan bosen ya.

Dilema. Antara kepengen jalan atau mending buat istirahat aja. Apalagi after a tough week. Capek jiwa raga. Pengennya tidur seharian. Makan tidur makan tidur makan tidur. Tapi di sisi lain mikir kalo 'you have worked so hard this whole week, so you deserve to take a break and having fun. Work hard play hard". Jadi ada di persimpangan jalan kan. Gak lebay kok, ini reality. Soalnya aku pernah kemaren2 sebenernya masih capek plus ngantuk banget tapi maksain buat jalan. Alhasil ya jalan sambil ngantuk-ngantuk. Berasa zombie lagi hang out.
That's kinda tough choice, anyway.

Kadang padahal cuma butuh keluar aja dari 'sarang'. Gak perlu yang jauh-jauh, yang penting keluar. Tapi berhubung temen yg available adanya nun jauh di sama, apa boleh buat akhirnya harus ngesot sampe ke jakarta. Sekali lagi, dengan muka ngantuk. Coba ada yg available di sekitar sini, ya. It'd be great.

Dilema juga diperparah dengan banyaknya orang yang ngajak ketemuan, padahal waktunya cuma sedikit. Weekend kan cuma 2 hari. Jadi tiap menuju weekend pasti ada yang ngajak ketemuan. Temen lama lah, temen kampus lah, temen deket lah, sahabat lah, dll. Jadi bingung mau pergi sama siapa. Apalagi mereka juga jauh-jauh. Jadi daripada bingung akhirnya malah gak ketemu siapa-siapa hahahahahaha. Untungnya masih selalu kontak via socmed, jadi gak terlalu kangen karena tiap saat juga tau kondisi mereka gimana. Emang sih physical interaction juga penting banget, makanya sampe sekarang masih berusaha mencari jalan tengah (dengan menyusun schedule LOL). sok iye banget ye, hihi

A friend of mine one day told me this:
'Makanya lo punya cowok dong, jadi gak kesepian mulu.'

Ish. Ya siapa sih yang gak pengen punya partner? Cuma kan... it's not that easy. Lagian dengan temen yg banyak ini, sebenernya aku gak perlu ngerasa kesepian kan? Cuma masalahnya, gak semua temen itu available saat aku lagi butuh temen. Yg namanya temen, or even sahabat kan juga punya kehidupan mereka masing-masing, jadi gak bisa total untuk ada buat kita kan. That's why i need a partner, indeed.
Yang entah kenapa tak kunjung ada yg jelas............

Kata temenku: "masa cewek kayak lo belom dapet pacar juga sih ay?" (Ekspresi muka: kaget dan bengong)

My first question: emang gue cewek yg kayak gimana? Kesannya kok sampe dipertanyakan segitunya huhuhu

Just for your info aja ya, (cuma pengen sharing)
Yang lagi deket... ada. (Tapi sampe sekarang jg masih gak jelas antara dia emang lg pdkt ato akunya aja yg ke gr an hahahaha. Jujur nih ya, jujur)
Yang udah lama deketin... ada. (Tapi aku gak nyaman jadi gak maju-maju dan sepertinya mundur teratur)
Yang hampir ngajak nikah.... ada. (Tapi sekali lagi, my heart said they're not the one i'm looking for. Berat ini berat)

Mungkin anda berpikiran kalau saya terlalu pemilih atau demanding. No. Not at all. Kalau anda berpikiran seperti itu berarti you havent known me well.
Buat aku yang penting itu nyambung. Chemistry has to be there when we meet, when we talk to each other, look at each other. Kadang hal-hal kecil bisa jadi tolok ukur apakah kita punya chemistry atau gak. Dan itu bisa kok dirasain.
Buat sebagian orang mungkin menganggap kalau chemistry is just a cliche thing. Yang gak nyata. But for me, it means much. The basis of all relationship. Even buat temenan or sahabatan juga pasti butuh chemistry kan. Apalagi buat jadi partner.
But again, yang namanya jodoh dan takdir gak ada yg tau. Bisa jadi semua teori di atas langsung terbantahkan. Tapi karena sejauh ini hal itu masih selalu aku alami, so i still believe that chemistry is the most important thing.
Kalo beda frekuensi dan gak ada chemistry? Cuma jadi sekedar kenal aja mungkin. (Mengutip statement dari salah satu temen aku yang beda frekuensi sama aku haha. Dan emang, sampai kapanpun gak akan pernah bisa deket, no matter how hard i try. It's all about chemistry sih emang)

Aaaand talk about those who i dont have a chemistry with.. yang akhirnya emang gak bisa dipaksain juga. I just can say sorry for them. Tp aku selalu bilang terus terang (or at least strike a very explicit code) ke mereka kalo aku gak bisa (for whatever they want me to). Semoga dimaafkan.

Sedikit bocoran buat para lelaki di luaran sana.
Wanita itu gak minta macem-macem. Mereka cuma butuh buat ditelatenin aja. Dan dikasih setidaknya kepastian. Udah. That's all.
And once you win her heart, she will love you with all her heart & soul and care to you way more than she cares to herself. Trust me. True story.

So you gotta show, show, show me,
Love is a verb....
(Love is a verb by John Mayer)

Published with Blogger-droid v2.0.10